Selasa, 26 April 2011

Danau Maninjau


 
Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanung Raya, Kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat,Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, Ibukota Sumatra Brat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, Ibukota Kabupaten Agam.

Maninjau merupakan danau vulkanik yang berada pada ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Danau ini sekitar 99,5 km2 dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungnya terbentuk karena letusan gunung yang bernama sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding.
 Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Sri Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.



Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km persegi.

Keindahan alamnya sulit ditemui di belahan lain Tanah Air. Tak heran jika Presiden RI pertama, Soekarno, sempat berujar ke Sumatera Barat belum lengkap jika belum mengunjungi Maninjau.

Sebagai lokasi wisata air, memang belum banyak fasilitas yang dihadirkan di danau terbesar kedua di Sumbar ini. Namun yang ingin berolahraga sambil berwisata, beberapa penduduk kini membangun usaha penyewaan sepeda.  Cukup membayar sekitar Rp20 ribu, pengunjung bisa menyewa sepeda gunung untuk memulai petualangan mengelilingi danau. Turis mancanegara kerap menggunakan jasa ini untuk memenuhi keinginannya mengelilingi danau.

Setelah penat bersepeda, kolam pemandian air panas di Kecamatan Tanjung Sani, akan menyegarkan kembali tubuh setelah seharian bersepeda mengelilingi danau. Lokasi pemandian ini masih alami. Siapa pun bisa menikmati kolam kecil yang terletak di pinggir jalan raya Maninjau.



Di malam hari, Maninjau terasa 'kian hangat' meski cuaca dinginnya menusuk tulang. Sejumlah cafe akan menawarkan aneka minuman dan makanan ala Eropa, atau sekadar minum segelas kopi.

3 komentar:

  1. ini kampungku
    aku tinggal dikota yg bernama "KOTO KACIAK"

    BalasHapus
  2. iko kampuang awak bana...
    awak tingga di tanjuang alai, koto malintang..
    :D
    taragak pulang k kampuang...
    30 januari 2012 wak baliak k kampuang...
    amiinn..

    BalasHapus